Pengertian
Paragraf
Beberapa
pengertian paragraf menurut ahli, diantaranya:
“Alenia
atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat” (Lamuddin Finoza, 2004:149).
“Alenia
atau paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan”
(Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, 1988 :144).
”
Alenia tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi
atau luas dari kalimat… merupakan himpunan dari kalimatyang bertalian dalam
suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Gorys Keraf, 1979:62).
Manfaat
Paragraf/Alinea :
Mengekspresikan gagasan
tertulis dengan bentuk suatu pikiran yang tersusun logis dalam satu kesatuan.
Menandai
peralihan gagasan baru dalam sebuah karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf.
Memudahkan
pengorganisasian gagasan bagi penulis, sehingga pembaca dapat memahami dengan
mudah.
Memudahkan
pengendalian variabel dalam karangan.
Unsur-Unsur
Paragraf
- Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
- Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Unsur-Unsur
Paragraf
Dalam
pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar
paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya.
1.
Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik
merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar
kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga
bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah
ditentukan sebelumnya.
2.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu
paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama.
Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun
diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan
penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
•
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
•
Induktif : kalimat utama diletakan di
akhir anilea
•
Variatif : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir alinea
•
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
1.
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari
gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan
penjelas.
2.
Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
•
Provokatif (menarik)
•
Berbentuk frase
•
Relevan (sesuai dengan isi)
•
Logis
•
Spesifik
Ciri-Ciri
Kalimat Utama Dan Penjelas
a. Ciri kalimat utama:
Mengandung
permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
Mengandung
kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
Mempunyai
arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
Dapat
dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
b. Ciri kalimat
pendukung :
Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
Arti
kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu
alinea.
Pembentukannya
sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat
transisi.
Isinya
berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung
kalimat topik.
Tujuan
Pembentukan Paragraf
Memudahkan
pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.
Memisahkan
dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
Struktur
Paragraf
Paragraf
terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
Syarat-Syarat
Paragraf
Kesatuan
Tiap
alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia
adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika
kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan
dengan topik.
Koherensi
Syarat
kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan,
yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan
antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia
yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur
pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan
menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan.
Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya,
dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain,
sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan
seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada
bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok
kata) dalam bermacam-macam hubungan.
Macam-Macam
Paragraf
1. Eksposisi
Berisi
uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para
pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan
pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur
kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep
sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian
anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis
itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut
dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan
ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam
diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5.Narasi
Karangan
ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur
cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam
istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
Paragraf
dalam Sebuah Karangan :
1. Paragraf pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh
paragraf pembuka :
Pemuli
baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak
demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.
2. Paragraf penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat
paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3. Paragraf penutup
Paragraf
penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh
paragraf penutup :
Demikian
proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho
dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.
Macam-macam paragraf berdasarkan letak
kalimat utama :
1. Paragraf deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh
paragraf deduktif :
Kemauannya
sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu
harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari
ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
Contoh
ke dua :
Jawa
Tengah sukses. Kalimat ini diucapkan dengan gembira oleh pelatih regu Jawa
Tengah selesai pertandingan final Kejurnas Tenis Minggu malam di GOR Jatidiri
Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara pulau Jawa, ibukota propinsi
Jawa Tengah. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang dicita-citakan
selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, satu
medali perunggu. Ditambah lagi pilihan petenis terbaik yang jatuh ke
tangan Jawa Tengah. Hasil yang diperoleh
itu adalah prestasi puncak yang pernah diraih oleh Jawa Tengah dalam arena
Kejurnas.
Contoh
ke tiga :
Memiliki server sendiri banyak keuntungan.
Salah satunya kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Meskipun demikian
biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar. Biaya untuk hardware saja sudah
di atas sepuluh juta, belum lagi biaya tiap bulan. Selain itu kita juga
membutuhkan tenaga ahli untuk menjadi operatornya.
2. Paragraf induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh
paragraf induktif :
Semua
orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa
bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif
dan efisien.
3. Paragraf campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.
Contoh
paragraf campuran :
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Macam-macam
paragraf berdasarkan isi :
1. Paragraf deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh
paragraf deskripsi :
Dari
balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang
kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.
Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian
atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
Paragraf
merupakan sebuah kesatuan pikiran yang mengungkapkan ide pokok dalam bentuk
rangkaian kalimat yang berkaitan dengan bentuk (kohesi) dan makna (koherensi).
Berikut ini merupakan pola pengembangan paragraf, yaitu :
Perkembangan
Alinea
1)
Pola paragraf definisi merupakan penjelasan sesuatu dengan jelas. Pola paragraf
definisi biasanya menggunakan sebuah konjungsi (adalah, ialah, yaitu) yang
dicantumkan pada paragraf supaya lebih mudah dimengerti.
Contoh
Pola Pengembangan Paragraf Definisi :
Apakah
itu Intranet? Kata intranet ini mungkin masih banyak orang awam yang belum
mengetahuinya. Kata intranet hampir menyerupai dengan kata internet, namun
terdapat perbedaan dari internet dan intranet. Jadi intranet merupakan sebuah
jaringan komputer yang berbasis protokol TCP(Transfer Control Protokol) atau
IP(Internet Protokol) seperti halnya sebuah internet, hanya saja intranet
digunakan dalam keadaan internal dari sebuah lembaga, perusahaan, kantor,
bahkan warung internet(WARNET) pun dapat dikategorikan sebagai intranet. Antar Intranet
dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet
yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh di dalam suatu tempat
atau wilayah. Akan tetapi sebuah intranet tidak perlu terhubung menuju
sambungan jaringan ke luar tempat atau wilayah, sehingga intranet hanya
terhubung dalam suatu jaringan di dalam suatu tempat atau wilayah. Intranet
menggunakan semua protocol TCP(Transfer Control Protokol) atau IP(Internet
Protokol) dan aplikasinya, sehingga semua komputer yang terhubung dengan
intranet memiliki “private” internet.
2)
Pola paragraf sebab-akibat atau yang pada umumnya disebut pola kausal, dapat
dinyatakan dengan menggunakan sebab-akibat suatu peristiwa. Dalam hal ini sebab
dapat menjadi gagasan utama, sedangkan akibat dapat menjadi perincian
pengembangannya, ataupun sebaliknya.
Contoh
Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat :
Jika
kita sering berolahraga dengan benar, tentunya tubuh kita akan sehat dan bugar.
Olahraga dapat memiliki banyak manfaatnya terhadap kesehatan tubuh. Dengan
proporsi dan pilihan yang tepat dengan dilakukan secara teratur, olahraga yang
kita lakukan dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan penyakit. Telah
banyak riset yang terus mencoba menemukan manfaat lain dari olahraga. Selain dapat
menjaga tubuh dan mencegah kegemukan, olahraga juga dapat sebagai alternative
untuk proses penyembuhan seperti halnya obat-obatan. Karena olahraga memiliki
lebih sedikit efek samping dibanding jenis pengobatan lainnya. Sebenarnya yang
membuat olahraga mampu berfungsi sebagai salah satu cara pengobatan yang
efektif yaitu olahraga dapat memperkuat otot dalam tubuh yang bekerja paling
keras, yakni jantung. Olahraga teratur mampu memacu tubuh mencapai detak
jantung optimal 60 hingga 70 persen dari detak jantung maksima, sehingga mampu
membuat jantung berdetak secara efisien, memperkuat pembuluh arteri dan
melancarkan sirkulasi darah.
3)
Pada pola paragraf proses merupakan termasuk jenis paragraf deskriptif.
Paragraf proses yaitu paragraf yang menjelaskan atau menginformasikan suatu
proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu urutan langkah.
Contoh
Pola Pengembangan Paragraf Proses:
Tentunya
kita semua mengetahui makanan yang bernama tempe. Tempe yang sering kita
konsumsi merupakan makanan murah dan bergizi. Banyak protein yang
dikandung oleh tempe. Cara membuat tempe pun tidaklah sulit. Bahan yang akan
diolah mudah diperoleh, yaitu kacang kedelai atau kacang-kacangan lain. Namun,
bahan yang biasanya digunakan adalah kacang kedelai. Untuk membuat tempe, langkah
yang pertama kali dilakukan yaitu mengambil kedelai yang sudah kita
siapkan sebelumnya. Kita pilih terlebih dahulu kedelai yang bagus dan
bersih. Kemudian, cuci bersih dengan air yang mengalir, dan kita rebus sampai
terlihat masak. Rebusan tempe yang masih panas tersebut dibiarkan satu atau dua
jam sehingga menjadi dingin. Kulit kedelai masih melekat walaupun ada
juga yang sudah mengelupas. Sekarang usahakan supaya kulit kedelai mengelupas
semua. Caranya, masukkan kedelai ke dalam bakul, letakkan di bawah pancuran air
dan aduk secara terus-menerus. Lakukan hal itu sampai kedelai terkelupas
semuanya. Sambil membersihkan kedelai, didihkan air didalam panci besar,
kemudian masukan kedelai yang telah dibersihkan dan rebus hingga empuk, setelah
terlihat empuk, angkat dan buang airnya. Cuci kedelai dibawah air mengalir
untuk membuang sisa kulit arinya, kemudian tiriskan hingga kering. Atur kedelai
didalam wadah dengan permukaan lebar, setelah dingin taburi permukaan kedelai
dengan ragi tempe, aduk hingga merata, kemudian masukan kedelai yang telah
diberi ragi kedalam plastik secara merata, tutup rapat ujungnya, kemudian
lubangi plastik tersebut secukupnya untuk udara. Simpan bungkusan tempe
tersebut ditempat yang terdapat sirkulasi udaranya selama kurang lebih 35 jam.
4)
Paragraf contoh merupakan sebuah paragraf ilustrasi. Paragraf contoh
dikembangkan menggunakan sebuah contoh atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi
pada paragraph tersebut yang memberikan penjelasan terhadap gagasan paragraf,
baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya.
Contoh
Pola Pengembangan Paragraf Contoh :
Sebagai
seorang pengusaha harus memiliki modal untuk mambangun usahanya. Seorang
pengusaha besar biasanya memiliki modal yang besar dalam membangun usahanya.
Sedangkan pengusaha kecil biasanya memiliki modal yang kecil dalam membangun
usahanya. Baik itu bermodal besar maupun bermodal kecil, seorang pengusaha
diarahkan untuk mengolah dan mengatur modal tersebut agar mendapatkan
keuntungan yang hendak dicapai. Bagi pengusaha yang bermodal kecil, jika berani
mengambil resiko, rintangan dan tantangan dalam mengembangkan usahanya, maka
akan dapat menjadi seorang pengusaha yang besar. Jatuh-bangun sebuah usaha akan
memberikannya pengalaman dan kekuatan untuk memperluas usahanya sehingga
menjadikannya seorang pengusaha yang besar. Banyak pengusaha besar berawal dari
modal yang kecil sehingga memiliki usaha bermodal besar dengan sikap pantang
menyerah dan memiliki keberanian dalam membangun usahanya. Hal tersebut
merupakan sebuah contoh bahwa seorang pengusaha yang bermodal kecil dapat
menjadi pengusaha besar dengan keberanian dan sikap pantang menyerah.
5)
Pola Paragraf Klasifikasi merupakan suatu pengembangan paragraph melalui
pembentukan kelompok yang berdasar atas sifat-sifat tertentu. Kata atau
ungkapan yang biasanya digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi,
terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh
Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi :
Pengklasifikasian
pada tumbuhan memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu
cara sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, atau unit melalui pencarian
keseragaman dalam keanekaragaman tumbuhan. Pengklasifikasian tumbuhan memiliki
tujuan untuk menyederhanakan ruang lingkup obyek studi yang akan diteliti. Klasifikasi
tumbuhan dapat membantu dalam mengetahui jenis-jenis tumbuhan, mengetahui
hubungan antar tumbuhan dan mengetahui kekerabatan antar tumbuhan yang beraneka
ragam. Perbedaan dasar yang digunakan dalam mengadakan klasifikasi tumbuhan
tentu saja memberikan hasil klasifikasi yang berbeda-beda, yang dari waktu ke
waktu menyebabkan lahirnya Sistem Klasifikasi yang berbeda. Namun pada
prinsipnya, kesamaan-kesamaan atau keseragaman itulah yang dijadikan dasar
dalam mengadakan klasifikasi, misalnya klasifikasi berdasarkan lingkungan
hidupnya, seperti tumbuhan air, tumbuhan darat, tumbuhan dataran tinggi,
tumbuhan dataran rendah, atau berdasarkan kegunaannya seperti tumbuhan sandang,
obat-obatan, hias, dan lain sebagainya.
KATA PENGAIT
- Hubungan tambahan : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula.
- Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
- Hubungan perbandingan : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
- Hubungan akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, maka.
- Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud itu.
- Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
- Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
- Hubungan tempat : berdekatan dengan itu.
Contoh
Belum ada isyarat yang jelas bahwa
masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu bursa
efek Indonesia mulai guncang menampung serbuan para pemburu saham. Agaknya, pemilik
uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa efek. Oleh
karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik uang yang
mengebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo
cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke
tingkat 101,828 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar