Definisi Bahasa; Bahasa adalah suatu sistem dari lambang
bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi,
kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer,
sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.
Ragam bahasa adalah
Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat
menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam
bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara yang
terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni
oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti
melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa
Indonesia.
Dapat diartikan tingkah,jenis, corak dan laras atau variasi berbahasa
menurut mereka yang memaakai yang dibedakan menurut topik pemicaraan,sikap
penutur dan media atau juga sarana yang digunaka
Fungsi bahasa
·
Fungsi
informasi : yaitu untuk menyampaikan informasi untuk berinteraksi antar
anggota keluarga atau anggota masyarakat.
·
Fungsi ekspresi
diri : yaitu untuk menyalurkan
perasaan, sikap, gagasan,emosi atau tekanan-tekanan dan keinginan perasaan
pembaca.
·
Fungsi integrasi
dan adaptasi : yaitu untuk
menyesuaikan dan memnyakan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa
seorang anggota masyarakat (bahasa daerah) untuk mempelajari adat istiadat,
kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakat di dalamya.
·
Fungsi kontrol
social : Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
·
Alat untuk berkomunikasi dengan sesama
manusia,karena hewan dan manusia tidak bisa saling berinteraksi.
·
Alat
untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
·
Alat
mengidentifikasi diri : Tanda kenal diri,
bukti dari penentu atau penetapan identitas seseorang sehingga Mengidentifikasi
memiliki arti upaya menentukan atau menetapkan identitas seseorang.
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
- Ragam lisan yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa cakapan
- Ragam bahasa pidato
- Ragam bahasa kuliah
- Ragam bahasa panggung
- Ragam tulis yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa teknis
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa catatan
- Ragam bahasa surat
Sifat bahasa baku
1. Bahasa baku
Mengikuti
kaidah – kaidah bahasa baku,yaitu dalam ragam tulis menggunkan ejaan yang
baku,yaitu EYD.ragam lisan menggunakan ucapan yang baku,menggunakan kata –
kata,struktur frasa dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
2. Denotatif
Kata – kata
dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas,bukan konotatif dan tidak
bermakna ganda.
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan
perasaan
Ragam bahasa
ilmu bersifat tenang,jelas,tidak berlebih lebihan atau hemat,dan tidak
emosional.
4. Kohesif
Agar
tercipta hubungan gramatik antara unsure – unsure,baik dalam kalimat maupun
dalam alinea,dan juga hubungan antara alinea satu dengan alinea yang lainya
bersifat padu maka digunakan alat – alat penghubung,seperti kata – kata penunjuk,dan
kata – kata penghubung
5. Koheren
Semua uunsur
pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
Konsisten
dalam segala hal,misalnya dalam menggunakan istilah,singkatan,tanda –tanda,dan
juga pengguna kata ganti
8. Logis
Ide atau
pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima
akal.
v Berdasarkan Penutur
Ø Dialek
Ø Sosiolek
v Berdasarkan Sarana
Ø Lisan
Ø Tulis
v Berdasarkan
Pemakaian
Ø Hukum
Ø Ekonomi
Ø Politik
Ø Teknik
Ø Militer
Ø Agama
Ø Komunikasi
Ø Dll
v Berdasarkan
Formal-Nonformal
Ø Formal
Ø Nonformal
Ragam baku dan nonbaku
- Ragam Baku
- Kemantapan dinamis
- Cendekia
- Seragam
2.
Ragam Nonbaku
- Menyimpang dari kebakuan
o
Ragam baku adalah
ragam yg dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar pemakainya sbg bahasa
resmi dan sbg kerangka acuan norma bahasa dalam penggunaannya.
o
Ragam tidak baku
(nonbaku) adalah ragam yang menyimpang dari norma baku.
Syarat ragam baku
a.
Kemantapan
dinamis
b.
Cendekia
c.
Seragam
A.
Kemantapan dinamis
o
Kemantapan berarti, bahasa baku sesuai dengan pola dan
sistem bahasa yang baku
o
Misalnya:
Bentuk
kata dengan peng-
Peng
+ kontrak = pengontrak
bukan
pengkontrak
meng
+ suplai = menyuplai
bukan
mensuplai
o
Dinamis berarti, tidak kaku dan dapat menerima
perubahan yang berpola dan bersistem
Misalnya:
penatar ><
petatar
penyuluh
>< pesuluh
penyepak
bola >< pesepak bola
penuduh >< tertuduh
pendakwa >< terdakwa
B.
Cendekia
o
Ragam baku
cendekia adalah ragam baku yang dipakai di tempat resmi.
o
Penggunanya
adalah orang yang terpelajar
o
Biasanya
diperoleh dari jalur formal
o
Ragam cendekia
lahir dari kesadaran berbahasa sehingga kalimat yang dihasilkan jelas dan
cendekia.
Misalnya (tidak cendekia):
Rumah ini mau dijual.
C.
Seragam
o
Pembakuan bahasa
adalah proses penyeragaman bahasa.
o
Pembakuan mencari
kesamaan bahasa
o
Keseragaman
didasarkan kesepakatan.
o
Bahasa baku tidak
lepas dari kesepakatan untuk keseragaman.
o
Misalny:
SIM
bukan lisensi
KTP
bukan identitas pribadi
Ragam
social dan Ragam Fungsional
o
Ragam sosial adalah ragam
bahasa yang disepakati sebagian normanya untuk digunakan di lingkungan sosial
terbatas.
o
Ragam fungsionalprofesional adalah
ragam yang dikaitkan dengan profesi,
lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu.
- Ragam Lisan
o
Ada orang kedua:
teman bicara
o
Unsur
gramatikal (subjek, predikat, objek)
tidak selalu dinyatakan
o
Terikat pada
sikon, ruang, waktu
o
Diksi tidak
cermat
o
Dibantu intonasi,
gerak, mimik
2.
Ragam tulis
o
Tidak ada teman
bicara, tetapi pembaca
o
Unsur
gramatikal (subjek, predikat, objek)
selalu dinyatakan
o
Tidak terikat
pada sikon, ruang, waktu
o
Diksi harus
cermat
o
Dibantu ejaan dan
tanda baca
Contoh ragam bahasa :
Ragam lisan
- Pengunaan Bentuk Kata
1)
Dinas PU Senang Ngelihat
Koban Jalan Berlubang (RM, 9/3/2008)
2)
Internet Masuk
Desa, Menteri Nuh Ngeblok Situs Porno (RM, 9/3/2008)
3)
Pembahasan APBD
2008 lelet: Saya Tepaksa Ngutang
(PK, 23/2/2008)
4)
Ngetop dengan ungkapan, “Siapa sih lo?” (PK,
23/2/2008)
b.
Penggunaan Kosakata
1)
Fauzi Bomo ogah
bertanggung jawab (RM, 9/3/2008)
2)
Susilo Cs Pede
Jadi Juara Pilpres (RM, 9/3/2008)
3)
Oleg Dibikin Oleng
(RM, 9/3/2008)
4)
Penculik
mahasiswi spesialis incar gadis (PK, 23/2/2008)
c.
Penggunaan Struktur Kalimat
1)
Kalo menurutku,
itu malah bagus bisa mengurangi kemacetan, ya yok i? (PK, 23/2/2008)
2)
Dengan kalian
mogok sebagai alasan untuk tidak ngasih pesangon. (PK, 23/2/2008)
Dikata
|
di kata
|
|
Dirumah
|
di rumah
|
|
Rp. 200.000,00
|
Rp 200.000,00
|
Rp200.000,00
|
Prosen
|
persen
|
presen
|
Dirubah
|
diubah
|
dirobah
|
Pengeritik
|
pengkritik
|
pengkeritik
|
Khawatir
|
kawatir
|
hawatir
|
nia datang ke
rumahku jam 3 pagi.
Polisi sibuk
mengatur kemacetan lalu lintas.
Jika
negosiasi itu berhasil, keadaan ekonomi akan lebih baik.
Ia menjadi
anak yang sangat pandai sekali setelah minum ramuan itu.
Membatasi
pelanggaran lantas agar jalanan lebih tertib lagi.
Feizal dan Zakky
adalah dua sahabat karib. Di pojok kelas seusai kuliah keduanya tampak
berbincang-bincang.
1. Feizal : Jadi, Cin? (jadi
ikut futsal tidak?)
2. Zakky :
Yoi, janji jadi koor (Jadi, karena saya sudah janji mau
menjadi
koordinator)
3. Feizal : Jamnya? (Jam berapa
futsalnya?)
4. Zakky :Tujuh
malem, Cin (Jam tujuh malam)
Tiba-tiba datang
dosen ke dalam kelas.
5. Feisal :Selamat
siang, Pak. Ada yang ketinggalan?
6. Dosen :Tolong teman-teman yang
lain diberi tahu makalahnya
harus dikumpulkan
paling lambat besok ya.
7. Feizal :Baik,
Pak. Nanti saya sampaikan kepada teman-teman yang lain.
8. Dosen :Oke, terima kasih.
9. Feizal dan
Zakky : Terima kasih kembali, Pak.
Setelah dosen
pergi Abdul pun masuk ke dalam kelas.
10. Abdul
: Saya kayaknya gak jadi ikut ntar. (mungkin nanti tidak bisa
ikut
futsal.)
11. Zakky
: Lha
ngopo? (mengapa tidak jadi ikut futsal?)
12. Abdul
: Ada sodara datang dari Lombok. (Ada saudara saya datang dari Lombok)
13. Feizal
: Ya lain kali aja. (Ya sudah lain kali ikut futsal ya)
14. Abdul
: Siap.
Contoh bahasa
gaul
·
gitu lokh!
menunjukkan penekanan
contoh
teman: “Wow! Pensil lw bagus banget!”
anak gaul: “Ya jelas dong, gw gitu lokh!“
menunjukkan penekanan
contoh
teman: “Wow! Pensil lw bagus banget!”
anak gaul: “Ya jelas dong, gw gitu lokh!“
·
secara
tambahan kata pada sebuah kalimat (gw juga bingung deskripsiinnya)
contoh
teman: “Si anu kalo kekampus pake helikopter lho!”
anak gaul: “Wajar lah, secara dia punya kilang minyak dimana-mana”
tambahan kata pada sebuah kalimat (gw juga bingung deskripsiinnya)
contoh
teman: “Si anu kalo kekampus pake helikopter lho!”
anak gaul: “Wajar lah, secara dia punya kilang minyak dimana-mana”
·
nggak banget
menunjukkan sikap antipati terhadap sesuatu
contoh
teman: “Gimana party kemaren? Gw gak ikut soalnya”
anak gaul: “Sama gw juga. Nggak banget deh acaranya, masa tentang materi kuliah”
menunjukkan sikap antipati terhadap sesuatu
contoh
teman: “Gimana party kemaren? Gw gak ikut soalnya”
anak gaul: “Sama gw juga. Nggak banget deh acaranya, masa tentang materi kuliah”
·
ya iyalah!
menunjukkan bahwa hal yang dibicarakan sudah diketahui umum
contoh
temen: “Emang setelah SMP itu SMA yah?”
anak gaul: “Ya iyalah! masa ya iya dong! duren aja…” (terusin sendiri)
menunjukkan bahwa hal yang dibicarakan sudah diketahui umum
contoh
temen: “Emang setelah SMP itu SMA yah?”
anak gaul: “Ya iyalah! masa ya iya dong! duren aja…” (terusin sendiri)
·
please deh!
ini bukan minta tolong, tapi untuk menunjukkan sesuatu yang udah basi/norak/gak gaul
contoh
teman: “Sob, kemaren gw baru beli celana cutbrai. Keren nih buat ke mall!”
anak gaul: “Please deh! Ini 2009, mas”
ini bukan minta tolong, tapi untuk menunjukkan sesuatu yang udah basi/norak/gak gaul
contoh
teman: “Sob, kemaren gw baru beli celana cutbrai. Keren nih buat ke mall!”
anak gaul: “Please deh! Ini 2009, mas”
·
haloo!
hampir sama fungsinya dengan “please deh”
contoh
teman: “Fren, pemilu nanti pilih partai apa yah?”
anak gaul: “Haloo! Sekarang udah pemilihan presiden n wapres kalee”
hampir sama fungsinya dengan “please deh”
contoh
teman: “Fren, pemilu nanti pilih partai apa yah?”
anak gaul: “Haloo! Sekarang udah pemilihan presiden n wapres kalee”
·
asli
untuk memberi penekanan pada sebuah kalimat
contoh
teman: “Lw dah nonton Facebook The Movie belom?” (ahahaha.. emang ada yah?)
anak gaul: “Udah. Asli, tuh film keren abis! Ada wall ama foto gw juga lho!”
untuk memberi penekanan pada sebuah kalimat
contoh
teman: “Lw dah nonton Facebook The Movie belom?” (ahahaha.. emang ada yah?)
anak gaul: “Udah. Asli, tuh film keren abis! Ada wall ama foto gw juga lho!”
·
menurut lo?
menanggapi suatu pertanyaan dengan sikap negatif dan nada sinis
contoh
teman: “Si anu kenapa nangis tuh? Pipi lw kenapa merah? Ditampar?”
anak gaul: “Menurut lo?“
menanggapi suatu pertanyaan dengan sikap negatif dan nada sinis
contoh
teman: “Si anu kenapa nangis tuh? Pipi lw kenapa merah? Ditampar?”
anak gaul: “Menurut lo?“
·
cape deh!
ini bukan kelelahan, tapi memberi tahu bahwa sesuatu gak penting untuk ditanggapi
contoh
teman: “Eh, eh dari tadi kita ngomongin apa sih?”
anak gaul: “Hhhh… cape deh!“
ini bukan kelelahan, tapi memberi tahu bahwa sesuatu gak penting untuk ditanggapi
contoh
teman: “Eh, eh dari tadi kita ngomongin apa sih?”
anak gaul: “Hhhh… cape deh!“