Kamis, 16 Oktober 2014

Ragam Bahasa


Definisi Bahasa; Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

Ragam bahasa adalah
Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara  yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni
oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.
Dapat diartikan tingkah,jenis, corak dan laras atau variasi berbahasa menurut mereka yang memaakai yang dibedakan menurut topik pemicaraan,sikap penutur dan media atau juga sarana yang digunaka

Fungsi bahasa
·         Fungsi informasi  : yaitu untuk menyampaikan informasi untuk berinteraksi antar anggota keluarga atau anggota masyarakat.
·         Fungsi ekspresi diri           : yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,emosi atau tekanan-tekanan dan keinginan perasaan pembaca.
·         Fungsi integrasi dan adaptasi       : yaitu untuk menyesuaikan dan memnyakan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat (bahasa daerah) untuk mempelajari adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakat di dalamya.
·         Fungsi kontrol social : Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
·         Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia,karena hewan dan manusia tidak bisa saling berinteraksi.
·         Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
·         Alat mengidentifikasi diri : Tanda kenal diri, bukti dari penentu atau penetapan identitas seseorang sehingga Mengidentifikasi memiliki arti upaya menentukan atau menetapkan identitas seseorang.
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
  1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa cakapan
    • Ragam bahasa pidato
    • Ragam bahasa kuliah
    • Ragam bahasa panggung
  2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa teknis
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa catatan
    • Ragam bahasa surat
Sifat bahasa baku
1.      Bahasa baku
Mengikuti kaidah – kaidah bahasa baku,yaitu dalam ragam tulis menggunkan ejaan yang baku,yaitu EYD.ragam lisan menggunakan ucapan yang baku,menggunakan kata – kata,struktur frasa dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
2.      Denotatif
Kata – kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas,bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.
3.      Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan perasaan
Ragam bahasa ilmu bersifat tenang,jelas,tidak berlebih lebihan atau hemat,dan tidak emosional.
4.      Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsure – unsure,baik dalam kalimat maupun dalam alinea,dan juga hubungan antara alinea satu dengan alinea yang lainya bersifat padu maka digunakan alat – alat penghubung,seperti kata – kata penunjuk,dan kata – kata penghubung
5.      Koheren
Semua uunsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
6.      Mengutamakan kalimat pasif
7.      Konsisten
Konsisten dalam segala hal,misalnya dalam menggunakan istilah,singkatan,tanda –tanda,dan juga pengguna kata ganti
8.      Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.

v  Berdasarkan Penutur
Ø  Dialek
Ø  Sosiolek
v  Berdasarkan Sarana
Ø  Lisan
Ø  Tulis
v  Berdasarkan Pemakaian
Ø  Hukum
Ø  Ekonomi
Ø  Politik
Ø  Teknik
Ø  Militer
Ø  Agama
Ø  Komunikasi
Ø  Dll
v  Berdasarkan Formal-Nonformal
Ø  Formal
Ø  Nonformal

      


Ragam baku dan nonbaku
  1. Ragam Baku
    • Kemantapan dinamis
    • Cendekia
    • Seragam
2.       Ragam Nonbaku
    • Menyimpang dari kebakuan
o   Ragam baku adalah ragam yg dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar pemakainya sbg bahasa resmi dan sbg kerangka acuan norma bahasa dalam penggunaannya.
o   Ragam tidak baku (nonbaku) adalah ragam yang menyimpang dari norma baku.
Syarat ragam baku
a.      Kemantapan dinamis
b.      Cendekia
c.       Seragam
A.     Kemantapan dinamis
o   Kemantapan berarti, bahasa baku sesuai dengan pola dan sistem bahasa yang baku
o   Misalnya:
      Bentuk kata dengan peng-
      Peng + kontrak = pengontrak
      bukan pengkontrak
      meng + suplai = menyuplai
      bukan mensuplai
o   Dinamis berarti, tidak kaku dan dapat menerima perubahan yang berpola dan bersistem
      Misalnya:
      penatar                       ><        petatar
      penyuluh                     ><        pesuluh
      penyepak bola             ><        pesepak bola
      penuduh                      ><        tertuduh
      pendakwa                    ><        terdakwa
B.      Cendekia
o   Ragam baku cendekia adalah ragam baku yang dipakai di tempat resmi.
o   Penggunanya adalah orang yang terpelajar
o   Biasanya diperoleh dari jalur formal
o   Ragam cendekia lahir dari kesadaran berbahasa sehingga kalimat yang dihasilkan jelas dan cendekia.
            Misalnya (tidak cendekia):
            Rumah ini mau dijual.
C.      Seragam
o   Pembakuan bahasa adalah proses penyeragaman bahasa.
o   Pembakuan mencari kesamaan bahasa
o   Keseragaman didasarkan kesepakatan.
o   Bahasa baku tidak lepas dari kesepakatan untuk keseragaman.
o   Misalny:
      SIM bukan lisensi
      KTP bukan identitas pribadi

Ragam social dan Ragam Fungsional

o   Ragam sosial adalah ragam bahasa yang disepakati sebagian normanya untuk digunakan di lingkungan sosial terbatas.
o   Ragam fungsionalprofesional adalah ragam yang dikaitkan dengan profesi,  lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu.

  1. Ragam Lisan
o   Ada orang kedua: teman bicara
o   Unsur gramatikal  (subjek, predikat, objek) tidak selalu dinyatakan
o   Terikat pada sikon, ruang, waktu
o   Diksi tidak cermat
o   Dibantu intonasi, gerak, mimik
2.      Ragam tulis
o   Tidak ada teman bicara, tetapi pembaca
o   Unsur gramatikal  (subjek, predikat, objek) selalu dinyatakan
o   Tidak terikat pada sikon, ruang, waktu
o   Diksi harus cermat
o   Dibantu ejaan dan tanda baca

Contoh ragam bahasa :
Ragam lisan
  1. Pengunaan Bentuk Kata
1)      Dinas PU Senang Ngelihat Koban Jalan Berlubang (RM, 9/3/2008)
2)      Internet Masuk Desa, Menteri Nuh Ngeblok Situs Porno (RM, 9/3/2008)
3)      Pembahasan APBD 2008 lelet: Saya Tepaksa Ngutang  (PK, 23/2/2008)
4)      Ngetop dengan ungkapan, “Siapa sih lo?” (PK, 23/2/2008)
b.      Penggunaan Kosakata
1)      Fauzi Bomo ogah bertanggung jawab (RM, 9/3/2008)
2)      Susilo Cs Pede Jadi Juara Pilpres (RM, 9/3/2008)
3)      Oleg Dibikin Oleng (RM, 9/3/2008)
4)      Penculik mahasiswi spesialis incar gadis (PK, 23/2/2008)

c.        Penggunaan  Struktur Kalimat
1)      Kalo menurutku, itu malah bagus bisa mengurangi kemacetan, ya yok i? (PK, 23/2/2008)
2)      Dengan kalian mogok sebagai alasan untuk tidak ngasih pesangon. (PK, 23/2/2008)







                 
Dikata
di kata


Dirumah
di rumah

Rp. 200.000,00

Rp 200.000,00
Rp200.000,00
Prosen
persen
presen
Dirubah
diubah
dirobah
Pengeritik
pengkritik
pengkeritik
Khawatir
kawatir
hawatir
                 

nia datang ke rumahku jam 3 pagi.
Polisi sibuk mengatur kemacetan lalu lintas.
Jika negosiasi itu berhasil, keadaan ekonomi akan lebih baik.
Ia menjadi anak yang sangat pandai sekali setelah minum ramuan itu.
Membatasi pelanggaran lantas agar jalanan lebih tertib lagi.

Feizal dan Zakky adalah dua sahabat karib. Di pojok kelas seusai kuliah keduanya tampak berbincang-bincang.
1.      Feizal                     : Jadi, Cin? (jadi ikut futsal tidak?)
2.       Zakky                    : Yoi, janji jadi koor (Jadi, karena saya sudah janji mau
menjadi koordinator)
3.      Feizal                     : Jamnya? (Jam berapa futsalnya?)
4.       Zakky                    :Tujuh malem, Cin (Jam tujuh malam)
Tiba-tiba datang dosen ke dalam kelas.
5.       Feisal                    :Selamat siang, Pak. Ada yang ketinggalan?
6.      Dosen                    :Tolong teman-teman yang lain diberi tahu makalahnya
harus dikumpulkan paling lambat besok ya.
7.       Feizal                    :Baik, Pak. Nanti saya sampaikan kepada teman-teman                                     yang lain.
8.      Dosen                    :Oke, terima kasih.
9.      Feizal dan Zakky    : Terima kasih kembali, Pak.
Setelah dosen pergi Abdul pun masuk ke dalam kelas.
10.   Abdul                     : Saya kayaknya gak jadi ikut ntar. (mungkin nanti tidak bisa
                                    ikut futsal.)
11.   Zakky                     : Lha ngopo? (mengapa tidak jadi ikut futsal?)
12.   Abdul                     : Ada sodara datang dari Lombok. (Ada saudara saya datang dari Lombok)
13.   Feizal                      : Ya lain kali aja. (Ya sudah lain kali ikut futsal ya)
14.   Abdul                     : Siap.

Contoh bahasa gaul
·         gitu lokh!
menunjukkan penekanan
contoh
teman: “Wow! Pensil lw bagus banget!”
anak gaul: “Ya jelas dong, gw gitu lokh!
·         secara
tambahan kata pada sebuah kalimat  (gw juga bingung deskripsiinnya)
contoh
teman: “Si anu kalo kekampus pake helikopter lho!”
anak gaul: “Wajar lah, secara dia punya kilang minyak dimana-mana”
·         nggak banget
menunjukkan sikap antipati terhadap sesuatu
contoh
teman: “Gimana party kemaren? Gw gak ikut soalnya”
anak gaul: “Sama gw juga. Nggak banget deh acaranya, masa tentang materi kuliah”
·         ya iyalah!
menunjukkan bahwa hal yang dibicarakan sudah diketahui umum
contoh
temen: “Emang setelah SMP itu SMA yah?”
anak gaul: “Ya iyalah! masa ya iya dong! duren aja…” (terusin sendiri)
·         please deh!
ini bukan minta tolong, tapi untuk menunjukkan sesuatu yang udah basi/norak/gak gaul
contoh
teman: “Sob, kemaren gw baru beli celana cutbrai. Keren nih buat ke mall!”
anak gaul: “Please deh! Ini 2009, mas”
·         haloo!
hampir sama fungsinya dengan “please deh”
contoh
teman: “Fren, pemilu nanti pilih partai apa yah?”
anak gaul: “Haloo! Sekarang udah pemilihan presiden n wapres kalee”
·         asli
untuk memberi penekanan pada sebuah kalimat
contoh
teman: “Lw dah nonton Facebook The Movie belom?” (ahahaha.. emang ada yah?)
anak gaul: “Udah. Asli, tuh film keren abis! Ada wall ama foto gw juga lho!”
·         menurut lo?
menanggapi suatu pertanyaan dengan sikap negatif dan nada sinis
contoh
teman: “Si anu kenapa nangis tuh? Pipi lw kenapa merah? Ditampar?”
anak gaul: “Menurut lo?
·         cape deh!
ini bukan kelelahan, tapi memberi tahu bahwa sesuatu gak penting untuk ditanggapi
contoh
teman: “Eh, eh dari tadi kita ngomongin apa sih?”
anak gaul: “Hhhh… cape deh!